Perjalanan Jakarta-Yogyakarta-Surakarta-Jakarta (baru besok tapi balik ke jakarta...) begitu banyak yang saya dapat dari ini...(Klo ole2 beneran ada koq, tenang aza...Hehe). Lebih dari ini yang saya dapat. Mulai dari berangkat dari jakarta, dimana ini sebenarnya adalah (Hus!...Jangan Bilang2 yach, ini kali pertama naik pesawat..hiii...)maklum orang ujung berung. No Problem, dilapangan ternyata tidak serumit yang terlihat selama ini, hal ini juga karena saya sebelumnya dah minta di brief sama anggota Tim Magang (u are the best), juga disela-sela jauh dari penglihatan teman2 saya coba searching tentang Tips Naik pesawat...alhamdulillah, berguna juga...Hehe. So, intinya mau belajar dan Jangan malu jika harus bertanya kalau memang kita tidak tahu, dari pada sok Tahu...Mending Tempe...Hehe.
Yach, perjalanan Jakarta-Yogyakarta pun lancar, meski sempat dari corong informasi GA pesawat delay 15 menit dari jadwal pemberangkatan semula. But, it’s ok. Tidak lama juga akhirnya teman, pewasat pun diiformasikan telah datang. So...Go!
Landing dengan cukup baik (meski serasa “gronjalan”...haaa, ups!). Tahu tidak? apa yang terjadi setelah kaki melangkah keluar dari lingkungan pintu bandara?...Serasa pejabat (jd ingat kata teman, “Topan”, di kesempatan yang lain, dia pernah bilang, “yach serasa pejabat ajah...”) wah..Benar Topan! Serasa pejabat (meski boongan, karena ternyata pihak Hotel dah jemput dengan papan kertas bertuliskan “welcome to Inna Garuda Ibu Nur Susilowati”...) saat itu yang langsung loading di pikiran adalah kata-kata Topan...karena memank hal ini cukup membantu saya dengan tentengan bawaan yang cukup lumayan berat bo’.”enak juga yach jadi pejabat...hehe, pantees...orang suka berebut ingin jadi pejabat, smg saya tidak termasuk jd orang yang ambisius tapi ambisi saja.”
Sampailah saya di Inna Garuda hotel, tepatnya di Jl. Malioboro. Sampai di hotel, saya langsung check in. Berdasarkan informasi dari kantor, saya akan menempati kamar superior, tapi dari informasi sang petugas, kamarnya belum kosong, dan baru kosong sekitar jm.15.00 wibb, padahal saat itu jam baru menunjukkan jm. 14.00 kurang. Proteslah saya (hanya kecil sich, “Yach..masih lama yach mas?ampe jm 15.00 Yach?).Entah karena merasa pihak hotel yang ngrasa salah atau gimana, saya akhirnya di kasih kunci kamar Delux (di atas superior) dengan tanpa tambahan/charge)....Syukurlah, yang penting mau naruh barang. Hot Spot juga bisa...
Bukan tidak cape’ sebenarnya, sehingga mau tidur ajah bawaannya, tapi karena semua masih belum selesai untuk fixasi acara Besoknya. Yach, 2 event dalam satu waktu. Akhirnya dari tiba di hotel sampai jm. 21.00 wibb, saya habisnya untuk koordinasi dengan teman2 di kantor, pihak yang membantu saya di Yogya dan Pihak yang di Surakarta....Harus bin wajib kitu loh.
Setelah dapat kepastian dari pihak-pihak yang saya hub, barulah teringat akan pesan teman dan yang wajib harus ambil uang, untuk acara besok. Maaf yach...akhwat, eh perempuan harus keluar malam2, habis banyak yang harus disempurnakan juga penyelesaiannya hari itu juga. Alhasil, jalan lah ke sepanjang Jl. Malioboro, meski dah hampir sebagian besar pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sepanjang trotoar, yang hampir menyita semua hak pengguna Jalan, banyak yang sudah mau tutup. Hem...dasar wanita, liat barang langsung dech, beli beberapa pesanan dan juga ada yang mau saya kadoin juga ke teman sich (biar seneng...hehe).
Setelah tujuan utama selesai semua, hem...satu yang tidak saya dapat dan dengan keberanian tanyalah ke abang2, toko yang jualan Bakpia Pathok. Si abang2 dengan sigap, menawarkan jasa becak sahabtnya ke tempat pabrik bakpia pathok “25”. Saya fikir dekat, ternyata lumayan jauh...dan dia (sang abang becak) hanya minta ongkos Rp. 3000’ perak, yach kasihan dia, saya lebihkanlah pembayaran/hak jasanya.
Sepanjang jalan, si abang2 becaknya cukup akrab, sampai saya diceritain sejarah bakpia pathok yang terkenal di Yogyakarta, yaitu Bakpia pathok “75”. Bagaimana akhirnya juga muncul “25” , yang dari ceriteranya adalah sempalan bakpia pathok “75”. Dan jangan heran dan bertanya-tanya kenapa, merek alias brand bakpia selalu khas pakai angka, bukan nama “asli loh”, atau “an-nur’ atau “zoezi” atau “watie”..hehe, yach iyachlah...mana ada, itu khan nama saya...haaa, ups, maaf!
Alhamdilillah, sempurna sudah yang mau dibeli. Kembalilah si abang becak mengayuh becaknya, mengangkut saya kembali ke hotel. Sampai hotel, check2 lagie buat persiapan esok paginya.
Awalnya ndak ngantuk..eh, tertidur juga (meski kertas2, gunting, lem, btw bukan lagie buat mainan kertas lipat yach..!) eh...tertidur juga. Minta bangunin...eh, bangun2 jam 6-an (maaf yach, dah dapat dispensasi masalah kewajiban subuh). Langsung bangkit, dan mengambil kertas2 yang semalam dikacangin, barulah mandi dan beberes. Dan memang pagi itu juga langsung check out. Rencananya, dari acara pelantikan pagi di Bangsal Kepatihan, Danureja, akan langsung menuju ke Surakarta, untuk persiapan acara pelantikan malamnya. Dan alhamdulillah, panitia sudah menjemput kami (saya, Ketum dan Sekjen)...jadi bisa lebih mudah mencapai tempat tujuan.
Tibalah saya di hotel berikutnya, di Solo. Tepatnya kami, menginap di “Quality Hotel” Solo. Alhamdulillah, juga bisa Hot spot, jadi cukup membantu, apalagi memank ada data-data yang harus saya buka. Lancaaar....
Acara utama pun tiba. Memank rada telat dari jadwal yang diperkirakan. Karena makan-makannya kelamaan sich...hehe(maaf, ndak terlalu parah sich sebenarnya!). Acara demi acara pun berjalan lancar, tapi lagie-lagie, Sekjen sangat teliti dengan sebuah protokoler. Tolong check yach, Beneerr???Jakarta??? So..oh God! Harus terjadi lagi ini....Serasa disambar “senyum Sekjen”ups! Maaf yach Sekjen...untung Beliau sepertinya lagie senang, jadi tidak kena ceramahlah saya....Aduuhh.....Maaluuuu...!
Ibarat nasi sudah jadi bubur, bagaimana bubur spesial akan bisa saya buat. Alasaaan, saja, mentang-mentang Jakarta hampir sebunyi dengan Surakarta, serasa bisa menghibur diri...(semoga tidak byk yang “ngeeeh...”hehe, eit !Salah yach tetap salah, jangan menyangkal. Bukan begitu Bapak DE?hii). CATAT! TELITI.
Yach...sudahlah. semua sudah berjalan dengan sempurna. Dan kami pun di ajak jalan makan di lesehan, “Gudeg Ceker”. Kata orang, enak bangeeets. Setelah sampai di tempat yang dituju, emank enak sich. Karena sudah kenyang, jadi nikmatnya tidak mencapai 100%...hii.
Sampai lagie ke Hotel, hampir jm.00 wibb sampai sekarang saya masih on (hingga tulisan kisah perjalanan ini bisa jadi ole2...).
Sekian laporan, selesai!
Ahh...sudah Ramadhan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment