Sunday, December 2, 2007

Apa sich Perubahan Iklim {Climate Change} itu ..?

Pada hari ini, Senin, 3 Desember 2007, telah dibuka konferensi Perubahan Iklim “Climate Change” di Nusa Dua, Bali yang diikuti hampir 181 Negara di seluruh dunia. Pertanyaan yang selanjutnya muncul, mengapa harus Indonesia dan Bali yang lebih khusus dipilih? Selalu tidak lepas dari hitung-hitungan nilai ekomonis, baik dari segi pariwisata atau yang lebih dan jangan sampai hal ini terjadi adalah bangsa ini terlalu rendah menilai dirinya untuk mendukung sebuah konferensi tingkat Internasional ini. Konferensi ini dipastikan akan dihadiri 10.000 ribu orang. Konferensi ini diadakan dalam rangka guna mensinergiskan negara-negara di dunia sebelum berakhirnya Protokol kyoto tahun 2012. Meskipun dalam konferensi ini tidak akan dihasilkan traktat, namun diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dalam beberapa hal seperti, mekanisme pengurangan emisi, adaptasi perubahan Iklim, pendanaan pengurangan emisi karbon dan alih teknologi yang ramah lingkungan.

Namun yang harus mendapat perhatian lebih adalah apa dan bagaimana kita harus menjadi tahu dan lebih terpahamkan lagi tentang Fenomena Perubahan Iklim global ini. Sebagai dampak yang langsung terasa tentu adalah adanya perubahan iklim di bumi ini yang makin hari makin terasa. Penyebab pemanasan global adalah efek dari gas rumah kaca, eits..!bukan lantas sebuah rumah kaca akan mengeluarkan gas loh...! Efek gas rumah kaca adalah kumpulan gas di atmosfer yang mampu menyerap panas matahari, sehingga suhu di bumi menjadi hangat. Gas ini dapat berasal dari aktifitas manusia, seperti pembakaran minyak bumi, bensin, pemakaian spray baik berupa spray untuk rambut, minyak wangi, atau pemakaian alat-alat yang mendukung keseharian kita seperti kulkas, AC atau karena aktifitas lain yang dapat menghasilkan gas karbon. Efek ini telah meningkatkan suhu di permukaan buminya, berkisar 1-5 derajat celcius dan hal ini dapat menjadi katalis/pemicu pencairan es di kutub yang mengakibatkan permukaan air lau terus naik. Bahkan diprediksi tahun 2100 permukaan air laut akan naik setinggi 90 cm.

Penyumbang terbesar dalam pemanasan global ini adalah pembakaran kendaraan bermotor atau pembakaran dari aktifitas pabrik-pabrik. Dapatkah anda membayangkan jika disumsikan 1 liter Bensin menghasilkan Karbon oksida 15 kg, dan jika perhari ada 40.000.000 kendaraan maka perhari akan menyumbang karbon oksida 60 ton/hr. Sungguh mengerikan, untuk sebuah warisan bagi anak cucu kita kelak.

Selain dampak yang langsung terlihat kasat mata, ada sesungguhnya dampak yang secara runut dapat kita perhatikan, yaitu kemiskinan. Perubahan Iklim dapat sebabkan kemiskinan, bagaimana tidak. Fenomena kekeringan atau banjir/tanah longsor akibat hutan-hutan yang gundul telah menyebabkan petan mengalami gagal panen. Atau para nelayan yang urung melaut karena gelombang yang tidak bersahabat? Mengingat hampir mayoritas mata pencaharian penduduk negeri ini adalah sebagai petani dan nelayan. Sungguh dampak pemanasan global ini turut menimbulkan kerugian ekonomi yg menyebabkan kemiskian. Dari data yang dapat saya tunjukkan dari tayangan di Seputar Indonesia, senin, 3 Desember 2007, tercatat di P. Jawa, gagal panen dengan penyebab kekeringan mencapai 4 juta 100 ribu Ha, dan akibat banjir 4 juta 300 ribu Ha. Sementara angka statistik masih dari sumber Seputar Indonesia, tahun 2006 angka kemiskinan mencapai 39.30 juta dari penduduk Indonesia kurang lebih 200 juta, dan tahun 2007 kemiskinan mencapai 37,17 juta. Meskipun adanya pengurangan angka kemiskinan, namun dari segi upah buruh tani tidak meningkat dan pengangguran meningkat akibat gagal panen. Memang secara kasat mata terlalu sulit membuat sebuah korelasi/ hubungan sebab akibat antara variabel gagal panen dan fenomena pemanasan global yang menghasilkan statistik angka-angka kemiskinan. Bagaimana banjir di jakarta beberapa hari yang lalu, menyebabkan banyak orang kehilangan hartanya bahkan nasi uduk yang harusnya mampu disantap bersama pun menjadi tidak bisa lagi di lakukan. Bagaimana cuaca dengan drastis dapat berganti dengan tanpa kompromi, jika sehari cuaca jakarta bisa sangat terik (panas) bisa jadi besoknya atau bahkan masih dalam hari yang sama akan dapat turun hujan dengan sangat derasnya yang menyebabka air “melimpah” di mana-mana. Sungguh alam tak lagi bersahabat dengan kita karena ulah tangan-tangan jahil kita!

Begitulah alam senantiasa akan memberikan sebuah reaksi atas setiap aksi dari manusia sebagai pelaku di atas muka bumi ini. Sebagaimana dalam hukum fisika, ada aksi-reaksi.


Wallahu'alam

No comments: